Zakat adalah salah satu pilar utama dalam ajaran Islam. Ibadah ini berfungsi sebagai sarana pembersihan harta sekaligus membantu sesama. Selain menjadi kewajiban bagi umat Muslim, zakat juga memiliki dampak sosial yang luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keadilan ekonomi.
Artikel ini membahas pengertian zakat, dasar hukum, jenis-jenis zakat, hingga manfaat zakat dan cara menunaikannya dengan benar.
Apa Itu Zakat?
Secara bahasa, zakat berasal dari kata zaka yang berarti bersih, suci, dan berkembang.
Dalam konteks syariat, zakat adalah kewajiban umat Islam untuk mengeluarkan sebagian hartanya dan diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik).
Berbeda dengan sedekah, zakat memiliki aturan, syarat, dan tujuan khusus yaitu membersihkan harta dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat luas.
Dasar Hukum Zakat
Al-Qur’an dan hadis menjadi dasar utama kewajiban zakat:
“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah: 103)
“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat…” (QS. Al-Baqarah: 43)
Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara… menunaikan zakat…” (HR. Bukhari & Muslim).
Jenis-Jenis Zakat
1. Zakat Fitrah
Wajib bagi setiap Muslim pada bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri. Biasanya berupa beras atau makanan pokok.
2. Zakat Mal
Dikeluarkan dari harta seperti emas, perak, uang, hasil pertanian, atau perdagangan jika mencapai nisab dan haul.
3. Zakat Profesi
Zakat dari penghasilan pekerjaan, dihitung berdasarkan pendapatan tahunan setelah dikurangi kebutuhan pokok.
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal
-
Waktu: Zakat fitrah saat Ramadan, zakat mal setahun sekali.
-
Bentuk: Zakat fitrah berupa makanan pokok atau uang senilai, zakat mal 2,5% dari harta.
Baca Juga :
- Kenali Perbedaan Zakat, Infak, dan Sedekah agar Tak Salah Kaprah
- Zakat Sebelum Nishab & Haul Adalah Sah dan Berpahala
Manfaat Zakat
Bagi Individu:
- Membersihkan harta dari unsur tidak halal.
- Mendekatkan diri kepada Allah.
- Membawa ketenangan batin.
Bagi Masyarakat:
- Mengentaskan kemiskinan.
- Mengurangi kesenjangan ekonomi.
- Mewujudkan keadilan sosial.
Cara Menghitung Zakat
-
Zakat fitrah: sesuai jumlah jiwa dalam keluarga, dikonversi ke harga makanan pokok.
-
Zakat mal: 2,5% dari total harta setelah mencapai nisab (setara ±85 gram emas) dan tersimpan setahun.
Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat?
Al-Qur’an menyebutkan ada 8 golongan penerima zakat (mustahik), antara lain fakir, miskin, amil, muallaf, gharim (orang berutang), fi sabilillah, ibnu sabil, dan hamba sahaya.
Cara Membayar Zakat di Era Digital
Kini zakat semakin mudah ditunaikan secara online.
Melalui platform resmi seperti lazismupeduli.id, umat Muslim dapat memilih jenis zakat, menghitung kewajiban, dan langsung membayarnya dengan aman serta transparan.
FAQ tentang Zakat
1. Apa itu zakat?
Zakat adalah kewajiban umat Islam mengeluarkan sebagian hartanya untuk mustahik.
2. Apa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal?
Zakat fitrah dibayar saat Ramadan, zakat mal dari harta tahunan.
3. Apa manfaat zakat?
Membersihkan harta, mendekatkan diri kepada Allah, membantu fakir miskin, dan menjaga keadilan sosial.
4. Bisakah zakat dibayar online?
Ya, zakat kini bisa dibayar melalui platform Lazismu Peduli secara praktis dan aman.
Kesimpulan
Zakat adalah ibadah wajib yang tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kehidupan sosial. Dengan menunaikan zakat, harta menjadi berkah, kesenjangan ekonomi berkurang, dan keadilan sosial dapat terwujud.
Mari tunaikan zakat dengan benar melalui Lazismu Peduli dan jadikan ibadah ini sebagai jalan keberkahan serta kepedulian terhadap sesama.