Pulau Flores Timur, NTT – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi di Pulau Flores Timur, NTT, mendorong Muhammadiyah melalui Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Lazismu turut berkolaborasi dalam mendukung program kemanusiaan ini, dengan fokus utama pada kesehatan darurat dan pendidikan darurat.
Ketua LRB (Lembaga Resiliensi Bencana) Muhammadiyah, Budi, menyampaikan bahwa Tim Asistensi dari MDMC melibatkan dua sektor utama, yakni kesehatan dan pendidikan. “Kami mengirimkan tim kesehatan untuk memastikan kebutuhan medis warga terdampak terpenuhi, serta tim pendidikan darurat yang mendampingi anak-anak dalam situasi ini,” ujar Budi.
Respons Cepat di Lapangan
Relawan dari Universitas Muhammadiyah Maumere segera terjun ke lokasi bencana dengan bekerjasama bersama BPBD setempat dan berbagai lembaga terkait. Meskipun dihadapkan pada tantangan medan sulit, tim berhasil menyalurkan bantuan logistik awal dan mulai menjalankan pendampingan kesehatan serta pendidikan darurat.
Perjalanan distribusi bantuan bukan tanpa hambatan. Medan berat dengan kombinasi perjalanan darat dan laut sepanjang 13-15 jam dari Kupang menjadi tantangan tersendiri.
Bantuan yang Telah Disalurkan
Bantuan Kesehatan:
- Pemeriksaan kesehatan gratis.
- Distribusi obat-obatan.
- Edukasi kesehatan untuk pencegahan penyakit.
Bantuan Pendidikan:
- Pendirian fasilitas pendidikan darurat untuk anak-anak.
- Distribusi alat tulis dan buku.
- Pendampingan psikososial untuk memulihkan kondisi mental anak-anak terdampak.
Bantuan Logistik:
- Distribusi sembako kepada 100 keluarga terdampak.
- Pemberian selimut, alas tidur, air bersih, dan kebutuhan sanitasi darurat.
Capaian Awal Program
Sejauh ini, layanan kesehatan telah menjangkau 250 penerima manfaat, termasuk anak-anak, lansia, dan dewasa. Sementara itu, sebanyak 150 anak telah menerima manfaat dari program pendidikan darurat yang mulai berjalan satu pekan pasca-erupsi.
