Bersamaan dengan penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap 2 dan penimbangan serentak (Pentak) balita, PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala bersama Lazismu Cilacap tingkatkan asupan nutrisi kepada 180 balita dan susu untuk 31 ibu hamil di Desa Wlahar, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, pada Sabtu (24/2/2024).
Pemberian makanan tambahan untuk balita dan susu untuk ibu hamil tersebut adalah bentuk dukungan bagi pemenuhan gizi balita dan ibu hamil, mengingat fase 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan golden period. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi dengan pesat. Sehingga jika gizi anak tidak terpenuhi dengan baik maka akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, termasuk stunting. Selanjutnya, perkembangan kognitif dan motorik akan terhambat dan berpotensi mengalami gangguan metabolik pada saat dewasa, yaitu berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung.
Baca juga: “MEMBANGUN SINERGI UNTUK MASA DEPAN: MOU DIKDASMEN-PNF DAN LAZISMU”
Menyadari bahwa anak-anak adalah pemilik masa depan, maka tidak berlebihan kiranya jika tumbuh kembang anak-anak mendapat perhatian lebih. Karena dengan tumbuh kembang yang baik, maka mereka dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mengaktualisasi diri dan mengambil peran dalam pembangunan di masa mendatang. “Kegiatan pemberian makanan tambahan sendiri dilakukan hampir setiap tahun (oleh PT PLN Indonesia Power),” jelas Ayu Widyaningrum selaku Community Development Officer PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala.
Penyerahan bantuan asupan nutrisi untuk balita dan susu untuk ibu hamil oleh Officer CSR Humas dan Keamanan PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala Taufik Hidayanto.
Sementara itu, Manajer Lazismu Cilacap Budi Santoso menekankan pentingnya upaya pencegahan. “Mencegah lebih baik dari mengobati. Sehingga untuk mencegah terjadinya ancaman stunting pada anak, maka kita perlu melakukan beberapa langkah antisipasi. Yaitu, dengan memastikan ibu hamil mendapat asupan nutrisi yang cukup selama masa kehamilan dan memastikan bayi usia di bawah lima tahun (balita) juga mendapat ASI ekslusif, mengonsumsi makanan bergizi dan bervariasi, mendapatkan imunisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar terlindungi dari berbagai penyakit, serta melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak,” paparnya.
Imunisasi polio tahap 2 untuk generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat.
Kegiatan PIN tahap 2 dan Pentak tersebut diikuti oleh balita Posyandu Teratai 4, 5, dan 6 dan ibu hamil di Desa Wlahar. Selain diukur tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, dan mendapatkan imunisasi polio, pada kesempatan itu, para balita juga mendapatkan vitamin A. (Lazismu/ree)