Secercah rasa syukur Alhamdulillah kita masih diberi nikmat oleh Allah swt. untuk menikmati seporsi makanan hangat nan nikmat setiap harinya dua hingga tiga kali sehari bahkan lebih. Tidak dapat dipungkiri masih banyak dari kita yang belum menyadari nikmat yang hadir di kehidupan kita tersebut. Bahkan masih ada dari kita yang justru turut menyia-nyiakan makanan yang kita miliki. Semoga Allah menuntun kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
Sesuai informasi pada artikel cnbcindonesia.com, perlu kita ketahui berdasarkan data yang dirilis oleh Global Hunger Index (GHI) yang di dalamnya terdapat negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di dunia tahun 2022, Indonesia masih perlu waspada karena tergolong kategori moderat dan di peringkat 77 dari 121 negara. Tercatat bahwa untuk tahun 2022 Indonesia memiliki skor GHI sejumlah 17,9. Meskipun masih dalam kategori moderat, banyak hal yang perlu menjadi perhatian dalam bidang pangan antara lain yaitu ketahanan pangan serta gizi yang cukup dari pangan tersebut. Sebagai informasi, GHI merupakan alat untuk mengukur dan melacak kelaparan secara komprehensif di tingkat global, regional, dan nasional. Skor GHI didasarkan pada nilai dari empat indikator komponen, diantaranya adalah kekurangan gizi, stunting, child wasting, dan kematian anak.
Selain itu dengan latar belakang geografis Indonesia yang berada di lempeng bumi, tidak dapat dihindari banyak terjadi berbagai bencana alam dari Sabang hingga Merauke. Banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi, terdapat kondisi akan terbatasnya pangan di lokasi kejadian. Maka dari itu, selain permasalahan kelaparan, banyak permasalahan sosial lain yang perlu menjadi perhatian kita kedepannya.
Dengan nikmat kondisi kita saat ini, banyak upaya yang bisa kita raih bersama untuk turut serta memperbaiki permasalahan sosial di Indonesia bahkan internasional. Turut menyadari permasalahan sosial tersebut, sejak tahun 2018 kami mulai mencari solusi melalui program Lazismu, RendangMu, program inovasi ketahanan pangan dengan mengembangkan kebermanfaatan daging qurban menjadi lebih lama dan luas. Pada program yang terlaksana pada tahun 2022, qurban 1443H, kami telah menyalurkan 5833 karton yang terdiri atas 140.000 kaleng. Program tersebut telah tersalurkan ke masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri sebagai bentuk peduli kemanusiaan.
Banyak pertimbangan yang melatarbelakangi solusi dalam mengembangkan program qurban menjadi bentuk kaleng. Berawal dari banyak pertimbangan itulah hadir program RendangMu yang telah tersalurkan dan diapresiasi masyarakat. Pada beberapa latar belakang tentu memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal ini semakin menguatkan program qurban untuk dilakukan pengembangan menjadi lebih bermaslahat bagi umat secara luas. Pada beberapa kasus, terdapat daerah yang memiliki program qurban yang melebihi kapasitas jumlah penerima qurban sehingga penyaluran daging qurban masih tersisa. Sedangkan pada beberapa kasus, terdapat daerah yang mengalami kekurangan penyaluran daging qurban karena sedikitnya jumlah qurban bahkan tidak ada. Selain itu, dengan keterbatasan akan ketahanan daging qurban yang sebentar maka penyaluran daging tidak dapat dilakukan untuk jarak yang jauh seperti Indonesia bagian Timur. Terdapat beberapa keterbatasan lain yang dimiliki penerima qurban yaitu akan penyimpanan serta pengolahan daging qurban maka diinisiasi untuk daging qurban kami lakukan pengolahan secara langsung dan siap untuk dikonsumsi. Melalui pengalengan daging qurban yang sudah diolah dan siap untuk dikonsumsi dapat menjadikan daging qurban menjadi bermanfaat secara luas. Kaleng daging qurban dapat bertahan lebih lama sehingga pemenuhan gizi penerima qurban dapat diatur sedemikian rupa menjadi lebih lama. Bentuk kaleng memudahkan dalam distribusi daging qurban ke berbagai penjuru daerah.
Qurban dengan inovasi ini dilaksanakan dengan melakukan kesepakatan dengan berbagai pihak dari badan syariah, Rumah Potong Hewan (RPH), badan pengolah daging qurban, dan pihak distribusi logistik. Oleh sebab itu, hasil program qurban dalam kaleng tersebut dapat dijamin memiliki kualitas yang higienis, tahan lama, siap saji, dan tentu sesuai dengan ketentuan penyembelihan qurban.
Tentu terdapat pertanyaan yang muncul terkait ketentuan syariat yang ada. “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (Qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Y karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”(QS. Al Hajj : 34). ”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2). Berdasarkan dua surat di atas, secara langsung Allah SWT memberikan perintah agama (syariat) di dalam kitab-Nya yang suci, bahwa kepada kita yang mengaku sebagai umat-Nya diwajibkan untuk melaksanakan ibadah Qurban. Sejalan dengan tujuannya, kewajiban ini akan jatuh kepada hamba-hamba-Nya yang telah dilimpahkan rezeki dan membagi rezeki yang Allah berikan dengan saudara-saudara kita yang sangat memerlukan uluran tangan kita. Dengan berqurban pula, kita telah berbagi kebahagian kepada mereka. Kegiatan penyembelihan sapi qurban yang dilakukan oleh Lazismu di Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) pada hari raya idul adha dan hari-hari tasyrik, yang mana karkas ataupun dagingnya akan dikemas menjadi kemasan rendang dalam kaleng dengan netto 200 gram per kaleng oleh vendor yang ditunjuk. Produk bermanfaat untuk bantuan ketahanan pangan bagi masyarakat yang terdampak bencana dan gizi buruk di seluruh wilayah Indonesia. Sepertiga dari hasil kemasan adalah hak shohibul qurban, dan akan dikembalikan dalam bentuk produk rendang dalam kaleng.
Kami menyadari bahwa masih terdapat permasalahan sosial yang belum terselesaikan. Oleh sebab itu, kami akan terus melanjutkan program ini dengan beberapa perbaikan dari pengalaman sebelumnya. Bergabunglah bersama kami dalam turut mengembangkan kemaslahatan program daging qurban menjadi lebih luas.
Semarang, 24 Mei 2023
Ditulis oleh: Muhammad Zakii Rofii