Infak adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam kehidupan seorang muslim, infak memiliki kedudukan penting karena tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi sarana berbagi, peduli, dan memberdayakan sesama. Infak artinya mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk kepentingan di jalan Allah, baik untuk kebutuhan pribadi, keluarga, maupun kepentingan umum.
Menariknya, banyak orang yang masih menyamakan infak dengan sedekah dan zakat, padahal ketiganya memiliki perbedaan mendasar. Zakat hukumnya wajib dengan syarat nisab dan haul tertentu, sedekah lebih luas mencakup harta maupun amal kebaikan non materi, sedangkan infak atau infaq lebih spesifik pada pengeluaran harta, baik yang hukumnya wajib maupun yang sunnah.
Melalui artikel ini, kami akan mengulas secara rinci pengertian infak, infak menurut bahasa, infak menurut istilah, hukum & jenis-jenisnya, manfaat, keutamaan infak, siapa saja penerimanya, hingga cara infak yang benar sesuai tuntunan syariat.
Pengertian Infak Menurut Bahasa dan Istilah
Asal Kata Infak dalam Bahasa Arab
Secara bahasa, infak menurut bahasa adalah pengeluaran harta. Kata ini berasal dari bahasa Arab anfâqa yang berarti membelanjakan atau mengeluarkan sesuatu. Menariknya, dalam pengertian bahasa, infak bisa bermakna netral—bisa untuk kebaikan maupun keburukan. Seseorang yang mengeluarkan hartanya untuk hal sia-sia pun secara bahasa disebut berinfak.
Definisi Infak Menurut Istilah
Adapun infak menurut istilah syariat Islam adalah mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan yang diperintahkan Allah. Hal ini meliputi nafkah keluarga, bantuan sosial, maupun segala bentuk pemberian yang diniatkan karena Allah.
Menurut UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1, infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Perbedaannya dengan zakat, infak tidak mensyaratkan nisab dan haul, sehingga lebih fleksibel. Oleh karena itu, pengertian infak dalam Islam lebih luas cakupannya dan bisa dilakukan kapan saja.
Hukum dan Ketentuan Infak dalam Islam
Infak Wajib dan Contohnya
Infak hukumnya berbeda-beda tergantung tujuan dan konteksnya. Ada infak wajib , yaitu pengeluaran harta yang bila ditinggalkan akan berdosa. Infak wajib adalah kewajiban seorang muslim yang harus ditunaikan, contohnya:
- Menafkahi istri, anak, dan keluarga.
- Membayar mahar pernikahan.
- Menolong orang yang sangat membutuhkan ketika tidak ada jalan lain.
Contoh infak wajib yang paling dekat dengan kita adalah seorang suami yang memberikan nafkah harian untuk keluarganya. Hal ini bukan sekadar kewajiban rumah tangga, tetapi juga bernilai ibadah.
Infak Sunnah
Selain yang wajib, ada infak sunnah , yakni pengeluaran harta yang sangat dianjurkan namun tidak berdosa bila ditinggalkan. Misalnya membantu fakir miskin, mendukung pembangunan masjid, atau memberi makanan untuk anak yatim. Amalan infak sunnah inilah yang dapat memperkuat solidaritas sosial dan menumbuhkan rasa kepedulian dalam masyarakat.
Infak Mubah
Ada juga infak mubah , yakni pengeluaran harta untuk kebutuhan pribadi yang halal, seperti membeli makanan, pakaian, atau kendaraan. Jika dilakukan secukupnya dan dengan niat baik, infak mubah pun bisa bernilai ibadah.
Infak Haram
Tidak semua infak diperbolehkan. Ada infak yang hukumnya haram , misalnya mengeluarkan harta untuk mendukung maksiat, berjudi, atau hal-hal yang dilarang agama. Infak semacam ini justru mendatangkan dosa.
Jenis-Jenis Infak dan Contohnya
Berdasarkan Kewajiban
- Infak wajib : nafkah keluarga, mahar pernikahan.
- Infak sunnah : memberi fakir miskin, membantu korban bencana.
- Infak mubah : membeli kebutuhan halal sehari-hari.
Berdasarkan Sumber Harta
- Infak gaji : menyisihkan sebagian penghasilan bulanan.
- Infak dari penghasilan : pedagang menyisihkan laba usahanya.
- Infak harta : menjual emas lalu hasil yang diberikan untuk pembangunan masjid.
Berdasarkan Waktu dan Momentum
- Infak Jumat : dikeluarkan pada saat ibadah Jumat.
- Infak Subuh : diamalkan di pagi hari, sebagai pembuka keberkahan.
- Infak harian: meski kecil, dilakukan secara konsisten.
Tujuan dan Manfaat Infak
Manfaat Spiritual
Dengan berinfak, seorang muslim membersihkan diri dari sifat kikir, menumbuhkan rasa ikhlas, menunjukkan wujud syukur, dan semakin dekat dengan Allah.
Manfaat Sosial
Manfaat infak terasa nyata dalam kehidupan masyarakat. Infak mengurangi ketidakseimbangan sosial, menumbuhkan rasa peduli, dan membuat kaum dhuafa merasa terbantu.
Manfaat Ekonomi
Infak juga berdampak pada perputaran ekonomi umat. Harta yang dikeluarkan tidak akan berkurang, bahkan Allah menjanjikan balasan berlipat ganda.
Baca Juga :
Keutamaan Infak
Pahala dilipatgandakan sampai 700 kali
Allah menegaskan:
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki.” — QS. Al-Baqarah: 261
Infak/sedekah tidak mengurangi harta
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah tidaklah mengurangi harta…” — HR. Muslim no. 2588 (dari Abu Hurairah)
Infak yang paling utama adalah nafkah kepada keluarga
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah… dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu — yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” — HR. Muslim no. 995
Infak yang paling baik adalah terhadap orang-orang terdekat (kerabat)
Al-Qur’an memerintahkan prioritas penerima infak:
“Mereka bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakanlah: ‘Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah (diprioritaskan) bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan musafir.’” — QS. Al-Baqarah: 215.
Hadis juga menegaskan keutamaan kepada kerabat:
“Sedekah kepada orang miskin (pahalanya) satu sedekah; sedekah kepada kerabat (pahalanya) dua: sedekah dan silaturahmi.” — HR. Tirmidzi no. 658; An-Nasai no. 2583; Ibnu Majah no. 1844.
Infak seorang muslim akan diterima manakala diniati dengan ikhlas
Kaedah umum niat dalam ibadah:
“Sesungguhnya amal-amal itu (tergantung) niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai yang ia niatkan.” — HR. Bukhari no. 1; Muslim no. 1907.
Penerima Infak
Mustahiq Zakat
Golongan penerima zakat juga berhak menerima infak, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang yang berjuang di jalan Allah.
Urutan Penerima Infak
Urutan pertama yang berhak menerima infak adalah keluarga, kemudian kerabat, tetangga, baru masyarakat umum. Dengan demikian, manfaat infak lebih terasa berjenjang dan tepat sasaran.
Panduan dan Cara Infak yang Benar
- Infak bisa dilakukan harian, mingguan, atau bulanan.
- Cara infak yang benar adalah dengan niat ikhlas, sesuai kemampuan, dan tidak menyakiti penerimanya.
- Cara menghitung infak bisa dengan menyisihkan 2,5%–10% dari gaji bulanan.
- Di era digital, tersedia infak online melalui aplikasi atau lembaga zakat resmi, sehingga lebih cepat, amanah, dan transparan.
Apa Bedanya Infak dan Sedekah?
Meski sama-sama bernilai ibadah dan bentuk kepedulian, infak dan sedekah memiliki perbedaan dalam cakupan, hukum, serta objeknya. Berikut penjelasan ringkas dalam tabel:
Aspek | Infak | Sedekah |
---|---|---|
Bentuk | Khusus harta | Harta, tenaga, doa, senyum |
Hukum | Bisa wajib, sunnah, mubah, haram | Umumnya sunnah |
Objek | Nafkah keluarga, bantuan sosial | Segala bentuk kebaikan |
Contoh | Infak gaji, infak Jumat | Senyum, membantu orang tua menyeberang |
Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan ini, jelas bahwa infak adalah amalan mulia yang memiliki dimensi ibadah, sosial, dan ekonomi. Baik berupa infak wajib, infak sunnah, maupun infak mubah , semuanya akan bernilai pahala bila diniatkan ikhlas karena Allah.
Mari kita jadikan infak sebagai kebiasaan. Dimulai dari keluarga, lalu meluas ke masyarakat. Dengan demikian, infak di jalan Allah akan menjadi sumber keberkahan di dunia dan akhirat.
FAQ Seputar Infak
1. Apa yang dimaksud dengan infak??
Infak adalah mengeluarkan sebagian harta di jalan Allah, baik wajib maupun sunnah.
2. Apa bedanya infak dan sedekah?
Infak lebih khusus pada harta, sedekah lebih luas mencakup segala bentuk kebaikan.
3. Apa contoh infak wajib?
Contoh infak wajib adalah menafkahi keluarga, mahar, serta membantu orang yang sangat membutuhkan.
4. Apa saja 4 macam hukum infaq??
Ada infak wajib, infak sunnah, infak mubah, dan infak haram , sesuai niat dan kegunaannya.
Editor : Sholikin Al-Afasy
[…] Infak adalah Ibadah Sosial: Pengertian, Tujuan, dan Cara Infak […]